Kariena Andiniyar

Kontributor

2 tahun yang lalu


# marketplace #trik & tips #wabsite

Analisis SWOT: Cara Membuat, dan Contohnya

2 tahun yang lalu - By Kariena Andiniyar

Rasanya sudah tidak asing lagi dengan analisis yang satu ini. Para pebisnis atau wirausahawan biasanya menggunakan analisis SWOT sebelum meluncurkan produknya. Namun, ada juga yang digunakan untuk lebih mengenali diri sendiri. Lalu apa sih analisis SWOT itu?

Apa itu Analisis SWOT?

Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) adalah kerangka kerja untuk mengevaluasi posisi kompetitif perusahaan dan untuk mengembangkan perencanaan strategis. Dalam hal ini, analisis SWOT menilai faktor internal dan eksternal, serta potensi saat ini dan masa depan.

Analisis SWOT juga berfungsi untuk memfasilitasi pandangan yang realistis, berdasarkan fakta, data pada kekuatan dan kelemahan organisasi, inisiatif, atau dalam industrinya. Oleh karena itu, organisasi perlu menjaga agar analisis tetap akurat dengan menghindari keyakinan yang terbentuk sebelumnya atau area abu-abu dan sebagai gantinya berfokus pada konteks kehidupan nyata.

Cara Membuat Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah teknik untuk menilai kinerja, persaingan, risiko, dan potensi bisnis, serta bagian dari bisnis seperti lini produk atau divisi, industri, atau entitas lain.

Dengan menggunakan data internal dan eksternal, teknik ini dapat memandu bisnis menuju strategi yang lebih mungkin berhasil, dan jauh dari strategi di mana mereka telah, atau kemungkinan besar, kurang berhasil. Analis, investor, atau pesaing SWOT independen juga dapat memandu mereka tentang apakah suatu perusahaan, lini produk, atau industri mungkin kuat atau lemah dan mengapa.

Analis menyajikan analisis SWOT sebagai persegi tersegmentasi menjadi empat kuadran, masing-masing mewakili elemen SWOT. Pengaturan visual ini memberikan gambaran singkat tentang posisi perusahaan. Meskipun semua poin di bawah judul tertentu mungkin tidak sama pentingnya, mereka semua harus mewakili wawasan kunci ke dalam keseimbangan peluang dan ancaman, keuntungan dan kerugian, dan sebagainya.

Penggunaan analisis ini pertama kali untuk menganalisis bisnis. Sekarang pemerintah, organisasi nirlaba, dan individu, termasuk investor dan pengusaha pun sering menggunakannya. Berikut adalah penjelasan masing-masing elemen dalam analisis SWOT:

Strengths (Kekuatan)

Kekuatan menggambarkan keunggulan organisasi dan apa yang membedakannya dari kompetisi: merek yang kuat, basis pelanggan yang loyal, neraca yang kuat, teknologi yang unik, dan sebagainya.

Weaknesses (Kelemahan)

Kelemahan menghentikan organisasi dari kinerja pada tingkat optimalnya. Mereka adalah area di mana bisnis perlu ditingkatkan agar tetap kompetitif: merek yang lemah, omset yang lebih tinggi dari rata-rata, tingkat utang yang tinggi, rantai pasokan yang tidak memadai, atau kekurangan modal.

Opportunities (Peluang)

Peluang mengacu pada faktor eksternal yang menguntungkan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Misalnya, jika suatu negara memotong tarif, produsen mobil dapat mengekspor mobilnya ke pasar baru, meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.

Threats (Ancaman)

Ancaman mengacu pada faktor-faktor yang berpotensi merugikan organisasi. Misalnya, kekeringan merupakan ancaman bagi perusahaan penghasil gandum, karena dapat merusak atau mengurangi hasil panen. Ancaman umum lainnya termasuk hal-hal seperti kenaikan biaya bahan, meningkatnya persaingan, pasokan tenaga kerja yang ketat. dan seterusnya.

Untuk membuat analisis SWOT harus bisa menjawab pertanyaan berikut ini:

Tabel Analisis SWOT

Contoh Analisis SWOR

Pada tahun 2015, analisis SWOT Value Line dari The Coca-Cola Company mencatat kekuatan seperti nama mereknya yang terkenal secara global. The Coca-Cola Company memiliki jaringan distribusi yang luas, dan peluang di pasar negara berkembang. Namun juga mencatat kelemahan dan ancaman, seperti fluktuasi mata uang asing, meningkatnya minat masyarakat terhadap minuman "sehat", dan persaingan dari penyedia minuman sehat.

Analisis SWOT-nya mendorong Value Line untuk mengajukan beberapa pertanyaan sulit tentang strategi Coca-Cola. Selain itu juga untuk mencatat bahwa perusahaan "mungkin akan tetap menjadi penyedia minuman tingkat atas" yang menawarkan kepada investor konservatif "sumber pendapatan yang dapat diandalkan dan sedikit modal."

Lima tahun kemudian, analisis SWOT Value Line terbukti efektif karena Coca-Cola tetap menjadi merek terkuat ke-6 di dunia (seperti saat itu). Saham Coca-Cola telah meningkat nilainya lebih dari 60% selama lima tahun setelah analisis selesai.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang analisis ini, pertimbangkan contoh perusahaan smoothie organik fiktif. Untuk lebih memahami bagaimana ia bersaing di pasar smoothie dan apa yang dapat dilakukan dengan lebih baik, ia melakukan analisis SWOT.

Melalui analisis ini, ia mengidentifikasi bahwa kekuatannya adalah sumber bahan yang baik, layanan pelanggan yang dipersonalisasi, dan hubungan yang kuat dengan pemasok. Mengintip dalam operasinya, ia mengidentifikasi beberapa area kelemahan. Kelemahan tersebut terdiri dari diversifikasi produk yang sedikit, tingkat pergantian yang tinggi, dan peralatan yang ketinggalan zaman.

Melihat bagaimana lingkungan eksternal mempengaruhi bisnisnya, ia mengidentifikasi peluang dalam teknologi yang muncul. Bukan hannya itu, The Coca-Cola Company juga mengidentifikasi demografi yang belum dimanfaatkan, dan pergeseran budaya menuju hidup sehat. Ia juga menemukan ancaman, seperti pembekuan musim dingin yang merusak tanaman, pandemi global, dan kekusutan dalam rantai pasokan.

Dalam hubungannya dengan teknik perencanaan lainnya, perusahaan menggunakan analisis SWOT untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang eksternal. Hal ini berfungsi untuk menghilangkan ancaman dan memperkuat area yang lemah.

 Info lanjut kunjungi dang bergabung bersama kami di Campus Digital

Hubungi Kami