Business Plan: Pengertian, Kerangka, dan Format
3 tahun yang lalu - By Kariena SA
Business Plan adalah sebuah dokumen tertulis yang berisikan gambaran dari semua unsur yang relevan. Unsur relevan tersebut terdiri dari unsur internal dan unsur eksternal mengenai rencana usaha tersebut. Pembuatan business plan bertujuan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi nanti dalam menjalankan kegiatan usaha.
Gambar oleh Malachi Witt dari Pixabay
Bukan hanya itu, business plan juga berfungsi sebagai legitimasi dari sebuah usaha. Berikut adalah beberapa alasan yang mendasari pentingnya pembuatan business plan:
Alasan Penting yang Mendasari Pembuatan Business Plan
- Menjual diri mu pada bisnis
- Mendapatkan pembiayaan bank
- Mendapatkan dana investasi
- Menata aliansi strategis
- Mendapatkan kontrak besar
- Menarik karyawan kunci
- Menyelesaikan merger dan akuisisi
- Memotivasi dan memfokuskan tim manajemen
Kerangka Umum Business Plan
1. Nama perusahaan
Nama perusahaan sangat-lah penting karena akan berdampak untuk jangka panjang. Pembuatan nama perusahaan atau pun nama usaha harus memiliki ciri khas tersendiri. Berikut adalah ciri - ciri nama usaha (merek) yang baik:
- Pendek dan simpel
- Mudah dieja dan diingat
- Enak untuk dibaca, tidak ada nada sumbang
- Tidak tertinggal zaman serta berhubungan dengan barang yang di perdagangkan
- Bila berencana untuk melakukan ekspor, orang luar negeri harus mudah membaca merek tersebut
- Tidak menyinggung suku, agama, dan ras
- Dapat memberi sugesti kepada pengguna produk tersebut.
2. Rencana Lokasi Kegiatan Usaha
Dalam pembuatan business plan, pelaku usaha perlu mencantumkan perencanaan lokasinya. Rencana lokasi ini menyangkut segala tempat yang akan digunakan dalam kegiatan usaha, seperti lokasi perusahaan, pertokoan, pabrik atau industri, dan lain - lain.
3. Komoditi yang akan diusahakan
Misalnya seorang penulis akan menerbitkan bukunya, ternyata ia menemui kesulitan untuk mencari penerbit yang bersedia menerbitkan bukunya. Penulis itu kemudian memutuskan untuk membuka usaha penerbitan dan percetakannya sendiri. Nah itu adalah salah satu contoh dari perencanaan komoditi.
4. Target konsumen
Target konsumen ini adalah yang utama dalam sebuah usaha karena mereka bertindak sebagai pengguna. Hal ini sesuai dengan bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika usahanya berbentuk industri, jangkauan konsumennya akan lebih luas dibanding dengan usaha pertokoan. Maka dari itu, dalam business plan harus mencantumkan target konsumennya secara jelas.
5. Rencana posisi pasar
Dalam bagian ini berisi mengenai apakah usaha ini berencana sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar pasar (market follower) atau perelung pasar (market nicher).
6. Partner bekerja sama dan perencanaan organisasi
Dalam business plan, harus mencantumkan perencanaan organisasi dan siapa saja orang - orang yang akan berkontribusi dalam usaha tersebut. Hal ini bertujuan agar tugas dan tanggung jawab masing-masing orang jelas serta tidak ada ketimpangan maupun konflik tanggung jawab di masa depan.
7. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pencantuman modal ini berguna untuk merinci pembiayaan secara jelas. Selain itu, berguna juga untuk menarik beberapa orang yang ingin bekerja sama.
8. Perencanaan dan rincian peralatan perusahaan
9. Perencanaan risiko
Perencanaan risiko berguna untuk mengantisipasi risiko yang berkemungkinan terjadi di masa depan sehingga risiko tersebut sehingga pelaku usaha dapat menghindari lebih awal atau jika risiko itu terjadi, pelaku usaha sudah menyiapkan strategi penanggulangan risiko tersebut.
10. Proyeksi aliran kas
Proyeksi aliran kas ini berisi mengenai data penelitian pasar, surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian, daftar harga di pemasok bahan baku atau barang, dan lain sebagainya.
Untuk pembuatan business plan, baik itu usa kamu bisa menggunakan contoh format business plan di bawah ini:
Format Umum Business Plan
a. latar belakang
Dalam latar belakang sendiri berisikan alasan yang mendasari pendirian usaha. Bukan hanya itu, latar belakang juga memuat keadaan persaingan, peluang usaha, fasilitas yang dimiliki, dan prospek usaha di masa yang akan datang
b. Identitas Pemilik
Untuk identitas pemilik, sesuai dengan namanya, berarti memuat semua keterangan pemilik usaha seperti nama pemilik, tempat dan tanggal lahir, alamat rumah, telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, pengalaman kerja, dan keterangan pernah mengikuti beberapa pelatihan. Selain itu, kamu juga harus mencantumkan tingkat pendidikan terakhir mu.
c. Data Perusahaan
Dalam hal ini, data perusahaan berisikan nama perusahaan, alamat, nomor telepon, bidang usaha, bentuk badan usaha, waktu kapan perusahaan mulai berdiri serta susunan kepengurusan.
d. Aspek Produksi
Aspek produksi berisi segala hal yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Seperti jumlah mesin, kapasitas produksi per hari atau per bulan, jumlah produksi rata-rata per bulan, sumber bahan baku, jenis barang yang dijual, sumber barang, dan lain sebagainya.
e. Aspek pemasaran
Selanjutnya, aspek pemasaran berisikan penjelasan mengenai sistem distribusi, sistem pembayaran dari pembeli, sasaran konsumen, wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, dan keuntungan rata-rata dari penjualan.
f. Aspek Keuangan
Pada aspek ini, berisikan keterangan mengenai kebutuhan uang rata-rata per bulan, seperti kebutuhan untuk bahan baku, bahan penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak dan lain - lain. Aspek keuangan juga memuat beberapa laporan keuangan, seperti laba-rugi dan neraca.Yok kunjungi dan daftar di Campus Digital