Fenomena TikTok Sebagai Digital Marketing Baru
3 tahun yang lalu - By Ayu Puspa Kinanti
Digital Marketing Dengan TikTok ? Layakkah ?
[caption id="attachment_3140" align="alignnone" width="433"] Fenomena TikTok Sebagai Digital Marketing Baru[/caption]
Sempat di anggap sebagai media sosial yang ââ¬Ëmurahanââ¬â¢ oleh sebagian orang, kini digital marketing dengan TikTok menjadi andalan di banyak bisnis, baik bisnis kecil maupun bisnis besar dan ternama.
Pengguna TikTok dapat mengunggah video berdurasi 15 detik bahkan lebih secara vertikal. Lalu video tersebut akan terputar berulang kali sampai pengguna menggantinya ke video lain. Dalam pembuatan video, pengguna dapat mengedit video dengan cepat menggunakan fitur-fitur yang telah tersedia, seperti filter, stiker, memasukkan lagu, dan memotong video.
Semakin berkembang pesat, banyak perusahaan yang melirik TikTok sebagai platform marketing-nya. Tujuan utama digital marketing yang terdapat di aplikasi TikTok untuk meningkatkan brand awareness, namun belum sampai meningkatkan traffic apalagi mendorong pembelian.
Pengguna TikTok di Indonesia
Namun, TikTok tidak selalu menjadi platform yang tepat untuk semua jenis bisnis. Misal kamu memperkenalkan produk dan bisnismu jika target market adalah remaja hingga orang usia 24 tahun. Data rate portal menyebutkan bahwa 41% pengguna TikTok adalah pra remaja, remaja dan dewasa muda, dan ini adalah audiens yang sempurna untuk pemasaran TikTok dan pemasaran yang potensial bagi sebuah produk. Remaja di usia tersebut secara alami memiliki kecenderungan sifat konsumtif daripada usia yang lebih tua. Maka perlu produk yang ditawarkan sesuai dengan karakteristik usia tersebut.
Remaja juga cenderung membeli barang bukan karena mereka membutuhkannya, namu karena mereka menginginkannya. Sebagian besar pengguna media sosial juga adalah usia pra remaja dan remaja dengan minat tinggi dalam jejaring sosial. Melihat hal ini, TikTok mencoba mengambil langkah berani. Seperti lebih memilih untuk mengoptimalkan fitur aplikasinya untuk pengguna yang lebih spesifik yaitu yang masih usia remaja.
Banyaknya jenis konten TikTok seperti challenge dan video yang terkemas menarik dan durasi yang singkat, membuat pengguna TikTok betah untuk berlama-lama melihat video-videonya. Akhirnya TikTok menjadi aplikasi yang membuat candu. Dilansir dari Gizmologi, pengguna TikTok di Indonesia menghabiskan rata-rata waktu selama 29 menit per hari untuk menonton video TikTok. Jika di kalkulasikan rata rata menonton video TikTok adalah 30 detik, maka pengguna telah menonton sebanyak 58 video atau lebih. Itulah mengapa kamu perlu untuk mempertimbangkan TikTok sebagai cara marketing dalam bisnis kamu.
Ingin belajar marketing media sosial lebih dalam ? Klik Campus Digital