Kebiasaan baru di Era New Normal, Tren Belanja Online Meningkat
4 tahun yang lalu - By Randy Rahman Hussen, S.Pd.
Pandemi Covid-19 mengubah setiap sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk adat dan kebiasaan masyarakat dalam beraktivitas dan bersoasialisasi. Penerapan kebijakan PSBB dan Social distancing merubah pola hidup dan aktivitas masyarakat. Kampanye #DiRumahAja membatasi kegiatan masyarakat diluar rumah. Hal ini tentu mempengaruhi bagaimana pola perilaku masyarakat untuk merubah kebiasaanya. aktivitas-aktivitas yang sebelumnya dilakukan di luar harus dapat dilakukan #DiRumahAja. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan kebutuhan rumah tangga yang harus terpenuhi.
Baca juga Trend E-Commere yang tidak boleh terlewatkan
Tren berbelanja online menjadi salah satu kebiasaan yang meningkat di masa pandemi. Pandemi ini mendorong masyarakat untuk mengakses berbagai platform digital dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. berikut fakta yang dapat kami rangkum dilansir dari berbagai sumber :
1. Belanja Kebutuhan Dasar Secara Daring Meningkat
Selama masa pandemi Covid-19 telah terjadi perubahan kebiasaan masyarakat dalam berbelanja. Platform Transaksi digital mengalami peningkatan. berdasarkan hasil riset McKinsey & Company, 34% orang Indonesia mengakui adanya peningkatan belanja makanan secara daring. berdasarkan riset tersebut juga dikatakan bahwa 30% masyarakat Indonesia juga mengatakan bahwa belanja kebutuhan dasar yang dilakukan secara online mengalami peningkatan. Perubahan kebiasaan ini juga dirasakan manfaatnya oleh penyedia jasa pesan antar seperti Gojek dalam layanan Go-Food yang mengakui bahwa adanya peningkatan transaksi yang signifikan pada masa pandemi ini.
2. Perempuan Lebih Banyak Belanja Online dibandingkan Laki-laki
Menurut survei BPS, 31 persen responden mengaku mengalami peningkatan aktivitas belanja online dan 28 persennya mengalami penurunan. Adapun mereka yang mengalami peningkatan, mengalami peningkatan mencapai 42 persen dalam aktivitasnya berbelanja secara online. Responden perempuan disebut memiliki kecenderungan lebih besar untuk belanja online dibandingkan responden laki-laki.
3. Permintaan produk hobi indoor dan outdoor meningkat
Minat belanja pada sepeda Polygon meningkat hingga 1.036% sejak awal Maret 2020 jika dibandingkan dengan bulan Februari. Tidak hanya di Indonesia, tren peningkatan pembelian sepeda indoor maupun outdoor juga meningkat di Inggris. Dilaporkan dari BBC News, produk sepeda mengalami peningkatan penjualan sebanyak 15%.
4. Jumlah pedagang online melonjak
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki mengatakan terjadi lonjakan akun baru di e-commerce yang menjual berbagai produk. Khusus akun yang menjual produk kesehatan, lonjakannya mencapai 250%.
"Terjadi peningkatan jumlah pembuatan akun baru. Khususnya akun yang menjual produk-produk kesehatan seperti masker, hand sanitizer dan vitamin meningkat hingga 250%. Ini data dari Tokopedia," kata Teten dikutip melalui akun YouTube BNPB, Selasa (28/4/2020).
Perubahan perilaku ini diprediksi akan terus berlanjut setelah masa pandemi ini berakhir. Tren belanjda online dan tingginya konsumsi masyarakat tentu bisa menjadi peluang bagi orang-orang yang mampu melihatnya.
Kini saatnya kita putuskan, di masa sulit seperti ini, kita mau menjadi pemain yang mampu menjadikan kesulitan ini menjadi peluang bisnis yang menggiurkan, atau hanya sebagai penonton saja dengan berbagai keluhan kesulitan ?
Gabung bersama kami di Campus Digital.