4 Pilar Branding
5 tahun yang lalu - By Randy Rahman Hussen, S.Pd.
Branding, satu kata yang sudah tidak asing lagi dalam dunia bisnis, terutama para pelaku bisnis yang berkecimpung didalamnya. Branding berasal dari kata brand yang dalam bahasa indonesia artinya merek. Sedangkan branding bisa diartikan sebagai suatu usaha/cara untuk menciptaklan suatu nama, simbol, ataupun desain yang menjadi identitas milik suatu perusahaan.
Branding sendiri memiliki tujuan membangun dan membesarkan sebuah merek agar lebih dikenal masyarakat. Dengan branding masyarakat bisa mengetahui apa sih yang menjadi ciri khas bisnis anda dibandingkan pesaing yang anda miliki. Dalam membangun suatu branding perlu diperhatikan pilar-pilar yang membentuknya, ada empat pilar yang membentuk branding yang mesti anda perhatikan saat akan membuatnya:
1. Mudah diingat
Bisa dikatakan bahwa branding akan baik dan efektif apabila brand tersebut mudah untuk diingat oleh masyarakat. Ketika anda membaca ini dan menyebutkan brand mie instan apa yang pertama kali terlintas di benak anda? jawabannya pasti indomie baru merek-merek lainnya. Hal ini karena indomie mudah diingat oleh masyarakat. Selain indomie, brand-brand besar lainnya yang berseliweran di pasaran pun mereka mudah diingat dan lekat dalam ingatan mereka.
Ini yang mesti anda perhatikan sebagai langkah awal dalam membranding bisnis yang akan anda buat, buatlah branding yang mudah diingat dan mudah diucapkan. Saat pemilihan nama brand yang akan kamu buat mudah dibaca dan diingat itu akan mendongkrak nama dari brand yang akan kamu buat nantinya.
Baca Juga The Power of Branding
2. Kepercayaan & kesetiaan
Kunci dari branding bisa bertahan lama dan melekat dimasyarakat adalah kepercayaan dan kesetiian yang dibuat untuk pelanggan mereka. Tingkatan loyalitas pelanggan kepada suatu produk akan menentukan seberapa tahan brand tersebut bertahan di kerasnya persaingan dunia bisnis saat ini. Sebuah branding yang memiliki posisi kuat dimasyarakat tidak hanya dikenal luas dan mudah diingat saja, namun yang sudah teruji kepercayaan pelanggan kepada mereka hingga berdampak kesetiaan terhadap brand mereka. Sebagai contoh kenapa sepeda motor dengan merek honda lebih dipilih oleh masyarakat dibandingkan kompetitornya yang lain? Tentu saja karena kepercayaan masyarakat bahwa semua produk sepeda motor keluaran honda memiliki ketahanan yang baik, suku cadang mudah dan terpenting iritnya bahan bakar dalam pemakaianya. Nah, seperti itulah anda harus membangun kepercayaan pelanggan kepada anda sehingga mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan mereka.
3. Nilai
nilai dalam suatu branding itu bisa diibaratkan sebagai titik dasar suatu brand. setiap brand tentu memiliki nilai yang berbeda satu sama lain. semisal nilai apple tentu lebih besar dibandingkan nilai android, hal ini dipengaruhi dari kualitas, image masyarakat terhadap apple yang jauh bergengsi, dan pasar apple untuk kalangan atas. tapi ini kembali lagi kepada pasar yang akan anda tuju. membangun sebuah nilai brand dimasyarakat memang tidaklah mudah, karena berkaitan dengan emosi masyarakat dalam memandang citra positif brand itu sendiri.
4. Konsistensi
konsistensi adalah salah satu kunci dalam branding. dengan konsistensi branding akan menghasilkan suatu identis kuat yang melekat tanpa disadari. bahkan bila hanya dengan sekilas melihat warna, bentuk atau jingle yang secara otomatis akan dikenali oleh konsumen. misal jingle ââ¬Ådari sabang sampai merauke, dari miangan sampai pulau roteââ¬Â ingatan kita secara otomatis akan menyanyikannya dan menyebut itu jingle indomie. hal ini karena indomie konsisten mengeluarkan jingle tersebut disetiap iklannya dengan video yang menarik. jadi konsistenlah dalam branding yang akan anda buat.